Kamis, 07 April 2011

PI E-Learning IPA dengan Moodle

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring makin pesatnya perkembangan teknologi informasi pada zaman ini dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga mengakibatkan merubah paradigma kehidupan masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada semua bidang kehidupan baik pendidikan,bisnis,maupun bidang yang lainnya.

Salah satu bidang yang cukup pesat perkembanganya ialah dalam bidang pendidikan, yang mana pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pihak penyelenggara maupun dari pihak pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan yang ada, yang memiliki unsur-unsur pendidikan sebagai sumber informasi atau media yang di gunakan sebagai sarana penyajian ide,gagasan dan materi pendidikan.

Dampak yang cukup besar terjadi pada bidang pendidikan bisa di lihat dan di

perhatikan begitu pesatnya perkembangan aplikasi-aplikasi yang di gunakan dalam penunjang pendidikan yang lebih optimal,computer dan perlengkapan multimedia dan bahkan bisa menggunakan mobile.

1.2 Batasan Masalah

Dalam Penulisan ini penulis tidak membahas aplikasi tersebut secara keselurahan, tetapi hanya terbatas pada cara– cara pembuatan dan konfigurasi aplikasi tersebut di localhost.


1.3 Tujuan Penulisan

Pembuatan web elearning online ini dengan menggunakan aplikasi opensource Moodle yang berfungsi sebagai wadah untuk memberikan informasi dan pembelajaran dengan menggunakan media computer sebagai medianya.


1.4 Metode Penelitian

Penelitian ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak, penulis menggunakan perangkat keras Laptop Axioo Pico dengan spesifikasi Prosesor: Intel Atom N270 1,6GHz. RAM: DDR2 1GB (maksimal 2GB). Perangkat lunak yang digunakan yaitu Xampp for Windows, Moodle.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulis membagi menjadi 4 (empat) bagian. Penulisan akan dibahas secara bab, dan antara bab satu dengan lainya saling terkait , sehingga berfokus pada tujuan dari penulisan ini.

Bab I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan beberapa pokok persoalan terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang berhubungan dengan masalah yang dikemukakan dan mendukung teori tersebut

Bab III : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan dengan jelas tentang proses perancangan dan pembuatan elearning dengan menggunakan moodle.

Bab IV : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan kesimpulan dari elearning yang telah di buat serta saran sebagai evaluasi agar elearning ini dapat di kembangkan lebih jauh untuk ke depannya.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 INTERNET

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.2 World Wide Web (WWW)

WWW atau World Wide Web adalah suatu program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. Awalnya Berners-Lee hanya ingin menemukan cara untuk menyusun arsip-arsip risetnya. Untuk itu, dia mengembangkan suatu sistem untuk keperluan pribadi. Sistem itu adalah program peranti lunak yang diberi nama Equire. Dengan program itu, Berners-Lee berhasil menciptakan jaringan terkait antara berbagai arsip sehingga memudahkan informasi yang dibutuhkan. Inilah yang kemudian menjadi dasar dari sebuah revolusi yang dikenal sebagai web.

WWW dikembangkan pertama kali di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss. Pada tahun 1989 Berners-lee membuat proposal untuk proyek pembuatan hypertext secara global, kemudian pada bulan Oktober 1990, ‘World Wide Web‘ sudah bisa dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991, WWW resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet.

WWW berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat Anda temukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perputakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.

2.3 Web

Web merupakan sebuah database jaringan komputer diseluruh dunia yang menggunakan sebuah arsitektur pengambilan informasi yang umum. Secara konsep web merupakan sebuah client atau server manajemen database.

Web sekarang ini berkembang dari ide dan konsep yang dicetuskan oleh Tim Berners-Lee, seorang peneliti pada CERN Particle Physics Lab di Jenewa, Swiss. Pada tahun 1989 Berners-Lee merumuskan suatu proposal tentang sebuah system hypertext yang memiliki tiga komponen sebagai berikut:

1. Antarmuka yang konsisten untuk semua platform. Antarmuka ini harus menyediakan akses yang dapat digunakan oleh berbagai jenis komputer.
2. Akses informasi yang universal. Setiap pengguna harus dapat mengakses setiap informasi yang tersedia.
3. Antarmuka yang menyediakan akses terhadap berbagai jenis dokumen dan protokol.

2.4 Homepage

Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah situs Web. Pengertian lainnya adalah halaman default yang diset untuk sebuah browser. halaman ini ditayangan di Internet melalui media World Wide Web. Biasa digunakan orang untuk mempromosikan informasi, jasa, produk-produknya, dll.

2.4 Browser

Pengertian browser dalam dunia internet adalah software atau alat yang digunakan untuk menjelajah internet. Pengertian browser tersebut sejalan dengan istilah “browse” dalam bahasa inggris yang artinya melihat-lihat atau membaca-baca. Arti browser oleh beberapa kalangan disamakan pula sebagai “perambah”.

2.5 HTTP

HTTP Singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, yang mana adalah suatu protokol yang digunakan oleh World Wide Web. HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser (misalnya akses ke database, file, e-mail dan lain sebagainya). Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada pengguna.

HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server.

2.5 E-Learning

2.5.1 Definisi E-learning

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

2.5.2 Strategi Implementasi E-Learning

Parameter dari Strategi implementasi e-Learning terlalu bervariasi dan banyak, tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan berbagai faktor lain.E-Learning di beberapa perusahaan dan universitas tentang implementasi e-Learning biasanya berupa e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin) Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning) Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata.

2.5.3 Fitur E-learning

E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut (Clark & Mayer, 2008, p. 10):


  1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar

  2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar.

  3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.

  4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous).

  5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.

2.5.4 Aspek Penting Dalam E-Learning

Berikut ini adalah aspek penting dalam e-learning :


  1. E-learning menciptakan solusi belajar formal dan informal. Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learning adalah e-learning hanya menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalah saat ini 80% pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, e-learning haruslah memiliki karakteristik berikut: a. just in time –tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya. b. on-demand – tersedia setiap saat. c. bite-sized – tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara cepat.

  2. E-learning menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia. Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat konten saja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitas sosial. E-learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu antara sesama pengguna e-learning.

  3. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama. E-learning bukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).

  4. E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran. Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri.

2.5.5 Keuntungan dan Kelebihan Menggunakan E-Learning

Keuntungan kita menggunakan e-learning adalah :


  1. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.

  2. Menghemat waktu proses belajar mengajar.

  3. Mengurangi biaya perjalanan.

  4. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).

  5. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

Kelemahan menggunakan e-learning adalah:

1. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.

2.Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.

3.E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.

4.Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar

2.6 Moodle

2.6.1. Pengertian moodle

Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.


Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Aplikasi Moodle dapat diperoleh di alamat http://www.moodle.org. Saat ini Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara didunia.

Moodle merupakan sebuah CMS berbasis open source yang saat ini digunakan oleh universitas, lembaga pendidikan, K‐12 School, bisnis dan instruktur individual yang ingin menggunakan teknologi web untuk pengelolaan kursusnya (Cole, 2005). Moodle saat ini dipakai oleh lebih dari 200o organisasi pendidikan diseluruh dunia untuk mengirimkan online courses dan sebagai perangkat tambahan (supplement) bagi traditional face‐to‐face courses.
Moodle tersedia secara gratis di web pada alamat (http://www.moodle.org), sehingga siapa saja dapat mendownload dan menginstalnya. Telah diterjemahkan ke dalam lebih 100 bahasa di dunia termasuk bahasa Indonesia, sehingga semakin mempermudah kita dalam mengembangkan aplikasi e‐learning.

2.6.2. Alasan Menggunakan Moodle

Ada beberapa alasan kuat, sehingga menjadikan Moodle sebagai salah satu LMS/ CMS yang populer digunakan oleh banyak institusi pendidikan, antara lain :


1. Free dan Open Source
Moodle bernaung dibawah bendera open source, sehingga dengan demikian semua orang dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dari institusi yang menggunakannya.
Moodle disistribusikan secara gratis, sehingga tidak membutuhkan sedikitpun dana untuk membeli aplikasinya, kecuali dana yang dibutuhkan untuk membayar bandwidth yang terpakai untuk mendownload 17 MB master Moodle.


2. Ukuran kecil, kemampuan maksimal
Dengan ukuran yang kecil (sekitar 17 MB untuk versi Moodle 1.9), namun mampu mengola aktifitas kegiatan akademik dan pembelajaran hingga seukuran sebuah universitas dengan jumlah mahasiswa sekitar 50.000 orang.


3. Dilandasi oleh educational Philosophy
Moodle tidak dibangun oleh seorang computer scientist murni, tetapi berdasarkan kepada pengalaman dan latar belakang pendidikan dalam bidang ilmu pendidikan. sehingga Moodle mampu mengakomodir hampir semua kebutuhan pendidikan konvensional yang ditransfer dalam wujud online learning.


4. Mempunyai Komunitas yang besar dan saling berbagi.
Komunitas pengguna Moodle tergabung dalam suatu organisasi yang bernaung dibawah bendera.

2.7 PHP

2.7.1 Pengertian PHP

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web
menulis halaman web dinamik dengan cepat.

2.8 SQL

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

;;